Jumat, September 26, 2014

Still part end


cash
oh sehun
choi sooyoung
kim jongin
minzy
@@@
mereka ber4 saling pandang. namun pandangan sehun dan sooyoung berbeda. ada kekecewaan disana
"mau kemana kalian?" tanya sehun jelas dengan nada super dinginnya
"kalian sudah pulang?" tanya balik kai
"nde... kurasa kau bisa lihat. lalu kalian ingin kemana?" tanya sehun lagi
"oh... aku akan mengantarkan sooyoung pulang" balas kai dengan santainya
"ck..." pandangan sehun jatuh pada manik wajah sooyoung. cukup lama mereka saling pandang. sebelum sehun menarik sooyoung untuk berada disampingnya. dengan begitu minzy pun bergeser
"aku yg akan mengantarkannya" tanpa menunggu jawaban dari kai dan memang itu tdak perlu karna sooyoung sebenarnya kekasih sehun.

lalu kai dan minzy hanya dapat diam dan melihat kepergian sehun dan sooyoung.
sooyoung sedikit meringis lantaran genggaman sehun ditangannya semakin keras.
"sehun?" bisik sooyoung. dia merasa ada aura yg berbeda pada sehun.
tap..
sehun melepas genggaman tangannya begitu mereka sudah berada diparkiran yg memarkirkan motor sehun
"ada apa denganmu?" niat sehun untuk menghidupkan mesin motornya musnah ketika sooyoung berucap. kemudian sehun turun dari motornya dan melepaskan kembali helm yg dia letakkan di jok motornya
dia menatap sooyoung tajam. seperti akan memakan gadis dihadapannya ini.
"we?" tanya sooyoung. saat ini dia benar-benar takut dengan tatapan sehun
"kau menyukai kai?" tanya sehun dan itu sukses membuat mata sooyoung membulat sempurna
"nd..nde?" hanya itu yg keluar dri mulut sooyoung.
"kenapa kau bisa disini?" sepertinya sehun sedang menahan emosinya. itu terlihat jelas dengan kedua rahangnya yg mengantup keras.
"AKU BILANG KENAPA KAU DISINI SOOYOUNG?" bentak sehun yg membuat kedua mata sooyoung menutup rapat.
"KATAKAN" bentak sehun lagi
"kau membantakku? kenapa?" sooyoung sedang berusaha menahan air matanya. padahal sudah sngat pedih disana. "sekarang.... aku lah yg salah. begitu?" nafas sooyoung sesak
"aku hanya mengantarkan makan malam buatmu. tapi kau tdak ada. yg ada hanya kai" sooyoung berusaha menjelaskan semuanya sambil menahan sesak didadanya. "trus sekarang kau marah? bukan kah seharusnya aku? aku lah korban" runtuh sudah pertahanan sooyoung. airmatanya dengan lancar turun menuruni pipi chubbynya.
"lalu kenapa kau tidak mngajak kai? biar aku seperti orang bodoh yg menunggu mu. mmbawakan makanan untukmu tapi ternyata yg ku tunggu sedang makan malam" ucapan sooyoung sedikit tdak jelas karna dia berucap sambil menangis
"...." diam sehun diam tampaknya otak sedang tdak dapat merespon ucapan dari sooyoung. hatinya hancur ketika melihat sooyoung menangis dihadapannya. hatinya hancur begitu mengetahui dialah yg mengakibatkan ini semua.
"hiks..." sooyoung menghapus kasar sisa airmatanya menggunakan punggung tangannya.
"kau tau.... aku bahkan berfikir kau tdak mmyukai ku. karna kau lebih mempunyai bnyak waktu bersama minzy. tapi... aku mencoba untuk paham. kau dan minzy berteman sejak kecil. lalu kalian tdak bertemu lagi ketika harus berpisah. tapi.... sepertinya ini kelewatan" sooyoung mengambil nafas dalam-dalam sebelum mengeluarkannya. "baiklah.... mungkin seperti ini akhirnya.. akhir hubungan kita" sooyoung sedikit tdak rela mengucapkan itu. sesungguhnya dia masih sangat mencintai sehun
sooyoung pun memilih untuk pergi setelah mengucapkan semuanya yg ternyata tidak mendapat respon dari sehun sama sekali. namun niatnya terhenti ketika sehun menariknya dan membawannya kedalam dekapannya.
sooyoung diam. tdak ada niat untuk membals plukkan itu. rasa kecewa nya lebih besar dari rasa inginnya.
"anni..." sehun mnggelengkan kepalnya dan itu dapat sooyoung rasakan. "kita tdak boleh berakhir. aku mencintaimu. kita tdak berakhir"
tes...
tdak tau begitu saja air mata sooyoung kembali turun ketika mendengar ucapan sehun. ucapan yg kali ini terdengar tulus yah... sooyoung bisa merasakan itu.
dekapan sehun semakin erat takala meresakan bahunya basah. dia yakin basah itu karna airmata sooyoung.
"mian..." bisik sehun tepat ditelinga sooyoung. kemudian dia menenggelamkan wajahnya dileher sooyoung sambil menghirup aroma tubuh sooyoung.
---
paginya semua tampak sperti biasa saja. seperti tidak terjadi apapun. sehun dan kai berangkat sekolah. namun sehun berlawanan arah karna dia ingin menjemput sooyoung. yah... sepertinya ini akan menjadi kegiatan rutin untuk mengantar jemput sooyoung.
---
malamnya...
sehun dan kai sedang sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. kai memilih untuk memainkan psnya sedang sehun memilih untuk berbaring dengan kedua handset di telinganya.
"kau belum tdur?" ucap kai yg cukup dapat didengar oleh sehun. sehun pun melepas handset sebelah kanannya.
"kenapa?"
"aku ingin mmberitahumu sesuatu...."
"katakanlah..."
"aku ingin memberitahumu ttg yeoja yg ku ceritakan waktu itu"
kedua mata sehun yg awalnya tertutup rapat kemudian terbuka memandang langit-langit kamarnya. tapi... tdak ada wajah penasaran sekalipun yg sehun tampakkan.
"kau tau?? aku mencintainya.... mencintai yeoja itu"
tanpa kai sadari kedua tangan sehun yg dia lipat didepan dadanya mengepal dengan keras.
"yeoja itu..."
srek..
sehun berdiri dan kai tdak melanjutkan ucapannya. begitu melihat sehun bangkit dari tempat berbaringnya.
"aku pergi dulu. jgan dikunci pintunya kalau aku belum kembali" setelah berucap sehun meninggalkan kai yg terlihat bingung dengan kepergian sehun.
"apa dia sudh menhetahuinya?" gumam kai pada dirinya sendiri
---
sehun mengendarai motornya melewati jalan kota seol yg tampak sepi. tdak seperti biasa... kecepatan yg dia gunakan hanya kisaran 30-40 km/jam.
pandangan sehun lurus melihat jalan namun pikirannya terus mengulang ucapan kai barusan. sehun tdak cukup bodoh untuk mengetahui perasaan kai saat ini. yah... dia juga laki-laki. dan sehun tau betul siapa yeoja yg dimaksud kai. gadis yg juga dia cintai kini juga dicintai sahabatnya.
sehun mengetahuinya sudah lama. semenjak dia sudah bersama sooyoung. pertengkaran dan rasa ingin melindungi kai membuat sehun yakin kalau kai mencintai sooyoung. mencintai gadis yg sama dengan nya.
tanpa sadar motor yg ditumpang sehun berhenti tepat di depan rumah sooyoung. dia turun dan meletakkan helmnya. sedikit merapikan tatanan rambutnya kemudian dia mendongak melihat kelantai dua. disana lah kamar sooyoung. lampunya masih menyala. itu tandanya sooyoung belum tidur
kemudian sehun merogok kantung jaketnya dan mngambil benda super tipis berwarna hitam (ponselny) dia menekan angka 1 dan tdak lama langsung muncul nama kekasinya itu
"yeoboseo??"
"bisa kau keluar aku didepan rumahmu" ucao sehun kemudian melihat sepasang mata yg juga menatapnya dari atas. dari kamar sooyoung.
"baiklah"
sehun memasukkan kembali ponselnya. dan sedikit bersandar di motornya untuk menunggu sooyoung keluar
tak lama sehun kembali berdiri tegak saat melihat pintu rumah sooyoung terbuka dan menampakkan sooyoung disana.
sooyoung menghampiri sehun dan berdiri tepat dihadapannya
"we?" tanya sooyoung taklupa dengan senyum manisnya
"merindukkanmu" sehun membals senyuman sooyoung
sooyoung tampak aneh dengan berubahan sehun akhir-akhir ini
"kau demam?" tangan sooyoung terulur mnyentuh kening sehun
sehun memandang sooyoung dengan tatapan yg sulit diartikan.
srek..
mengetahui itu sooyoung menarik tangannya dari kening sehun.
"we?" tanya sooyoung
"soo... kau tau kai menyukaimu" to the point. yah... sehun tdak suka basa-basi. dan itu berhasil membuat sooyoung larut dalam keterkejutan.
tangan sehun terulur menyeka rambut panjang yg menutupi wajahnya. lalu tangannya trhenti di bahu sooyoung. di paksanya sooyoung untuk bals menatapnya
"bagaimana denganmu?" dengan hati-hati sehun mengucapkannya.
"lalu bagaimana denganmu?" tanya sooyoung yg membuat sehun mengerutkan keningnya. bingung yah... dia bingung
"kau bertanya padaku?"
sooyoung mengangguk
"aku marah... ingin sekali menghajar kai. tapi dia sahabatku" mata sehun terus terfokus pada sooyoung
"gomawo" sooyoung memberikan senyumnya. dia sangat senang dengan ucapan sehun baru saja.
"nde.?"
"tdak perlu menghajarnya. siapa yg bisa mengendalikan perasaan orang lain. dia menyukaiku. tapi... aku menyukaimu"
mendengar itu sehun menarik sooyoung dalam dekapannya. meluapkan rasa leganya. ternyata gadisnya tdak berpaling.
tak lama sehun melepas dekapannya. tangannya menangkup kedua pipi sooyoung. mata sehun terpejam dan mendaratkan ciuman tepat dibibir tipis kekasihnya. dilumatnya lembut. dan sooyoung mengikutinya.
kejadian itu bukan hanya dirasakan oleh mereka. ada kai yg berdiri tdak jauh dari sana. tapi rasa yg dirasa kai berbeda. kai meraba dadanya. merasakan sesak disana. namun tdak dengan bibirnya yg malah menampakkan senyuman. dia merasa dia juga harus bahagia karna dapat melihat sooyoung bahagia.
ditempat lain. minzy.. yg sudah lama menyukai sehun sadar. sehun hanya menggapnya sahabat. sehun nyaman dengannya karna mereka sudah bersama dari kecil. jadi... inilah.. minzy mencoba menerima. toh.... cinta tdak dapat dipaksa.
end..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar