Jumat, Mei 17, 2019

Estimasi

ESTIMASI

Pendahuluan
Dalam teorema limit pusat dinyatakan bahwa distribusi sampling terjadi kalau sample diambil berulang kali. Dalam kenyataan sehari-hari tidak mungkin kita melakukan pengambilan sample berulang kali. Selain tidak mudah, juga mungkin tidak perlu karena dengan memakaikan sifat-sifat teorema tersebut kita dapat melakukan estimasi atau perkiraan terhadap nilai populasi.
Estimasi adalah suatu metode dimana kita memperkirakan nilai populasi (parameter) dengan memakai nilai sample (statistik).

Ciri-ciri Estimator yang Baik
·            Tidak bias : sesuai nilai parameter populasi; hasilnya mengandung nilai parameter yang diestimasi = unbiased estimator
·            Efisien: Simpangan baku kecil sehingga peluang untuk mendekati nilai parameter menjadi lebih besar; pada rentang kecil saja sudah mengandung nilai parameter
·            Konsisten: ketepatan mengestimasi nilai parameter akan meningkat dengan jumlah sampel yang lebih besar; berapapun besar sampel pada rentangnya akan mengandung nilai parameter yang sedang di estimasi. 

    Bentuk Estimasi
Secara umum, ada dua bentuk estimasi yang biasa digunakan:
Estimasi Titik (point estimation) à mengandung perhitungan angka tunggal untuk mengestimasi nilai parameter.
Estimasi selang (interval estimation) àmetode yang memberikan hasil perhitungan nilai berupa nilai jangkauan untuk mengestimasi nilai parameter.



1.  Estimasi Titik (Point Estimation)
Estimasi Titik (Point Estimation) adalah  pendugaan yang terdiri dari satu nilai saja dan tidak memberikan gambaran mengenai berapa jarak/selisih nilai penduga tsb terhadap nilai parameter. Pemakaian estimasi titik untuk menaksir parameter populasi sering tidak memuaskan karena hanya dapat diketahui apakah estimasi tersebut benar atau salah.
Estimasi titik merupakan nilai taksiran yang kaku. Estimasi titik yang dapat digunakan untuk mengadakan estimasi parameter populasi adalah rata-rata sampel terhadap rata-rata populasi, proporsi sampel terhadap proporsi populasi, jumlah variabel tertentu yang terdapat dalam sampel untuk menaksir jumlah variabel tersebut dalam populasi, dan varians atau simpangan baku sampel untuk menaksir simpangan baku populasi.

Contoh :
Penelitian terhadap  penduduk berusia >30 tahun di Kab X tahun 2014 dari 242 sampel didapatkan rata-rata kadar gula darah 115 mg/dL
Jika kita menduga kadar  gula darah  penduduk berusia >30 tahun di Kab X dengan estimasi titik adalah 120 mg/dL, maka estimasi kita adalah salah

Estimasi Titik Rata-Rata (x ) Terhadap Rata-Rata Populasi (µ)
Untuk membuat estimasi rata-rata TB mahasiswi FIKES UHAMKA dilakukan pengambilan sampel sebanyak 20 orang dengan hasil sbb:

160 161 158 157 163 171 168 166 155 173
160 165 154 156 161 162 150 153 170 164

Maka didapatkan estimasi titik terhadap TB mahasiswa FIKES UHAMKA adalah
X = 3227/20 = 161,4 cm
Tinggi badan 161,4 cm merupakan titik estimasi terhadap tinggi badan mahasiswa FIKES UHAMKA

Estimasi Titik Proporsi Sampel (p) terhadap Proporsi Populasi (P)
Jika seorang peneliti ingin mengetahui prosentase/proporsi penduduk suatu kota yang menderita hepatitis B. Untuk itu diambillah sampel sebesar 500 penduduk yang berkunjung ke poli penyakit dalam rumah sakit umum daerah tersebut. Ternyata didapatkan 3 orang menderita hepatitis B. Dengan demikian, proporsi penderita hepatitis B di RSUD tersebut adalah: p = x/n  p = 3/500 = 0.006 = 0.6%


2.     Estimasi Selang (Interval Estimation)
Estimasi Selang (Interval Estimation) adalah suatu pendugaan berupa interval/jangkauan yang dibatasi oleh dua nilai, yang disebut nilai batas bawah dan nilai batas atas. Untuk membuat pendugaan interval, harus ditentukan lebih dahulu besarnya koefisien keyakinan/ tingkat keyakinan/derajat kepercayaan (Confidence Interval/CI) yang diberi simbol 1-α. Besarnya nilainya dari 90% - 99% . Jangkauan/interval dari nilai  tersebut disebut Confidence Interval

Confidence Interval
Confidence Interval  (CI) adalah luas area di bawah kurva normal, yang ditentukan dengan prosentase misalnya 90%, 95%, dan 99%.

Dasar Estimasi Selang/Confidence Interval
1.   Bahwa sampel yang diambil dari suatu populasi  akan berdistribusi (normal) sekitar µ, dengan simpangan baku adalah Standard Error/SE  sifat distribusi sampling.
2.   Dengan hal itu dapat ditentukan jarak minimum dan maksimum letaknya  nilai µ = confident interval = confident limit = tingkat  kepercayaan.
3.   Ketika sampel besar, (Kirkwood and Sterne, 2006  menyatakan ≥ 60, sedangkan Hastono dan Sabri, 2006 menyatakan ≥ 30   Kita pakai ≥ 30)  tidak hanya distribusi sampling dari mean-mean sampel  yang dapat diperkirakan oleh distribusi normal dengan baik, tetapi juga standard deviasi sampel (s) adalah perkiraan nilai standard deviasi populasi ( ) yang dapat diandalkan.
Oleh karena itu :
σ/(√n) dapat diestimasi dengan s/(√n)

Rumus Umum Estimasi Selang/Confidence Interval (CI)

         St – Z ½α. SE ≤ parameter ≤ St + Z ½α.  SE

Di mana:
St                     = nilai statistik (sampel = xbar)
Z1/2 α              = deviasi relatif (standar score, ditentukan oleh confident                                  
interval : Z1/2 α 95% = 1.96, Z1/2α  90% = 1.645
SE                   = standar d error (σ/n)
Parameter        = nilai populasi yg diduga (µ)

Atau

         xbar – Z ½α.SE  ≤ µ ≤  xbar + Z ½α.SE

Nilai Confidence Interval
•      CI 99% à Z ½ α = ± 2.575
•      CI 95% à Z ½ α = ± 1.96
•      CI 90% à Z ½ α = ± 1.645
•      CI 80% à Z ½ α = ± 1.28
•      à Di dapat dari tabel distribusi Normal Standar

Contoh :
Jika CI = 95%, Lihat di tabel Distribusi Normal Standar. Karena distribusi Normal Standar adalah untuk setengah kurva   95% = 0,95/2 = 0,4750, Lihat nilai 0,4750 pada badan tabel distribusi Normal Standar kemudian lihat kekiri dan ke atas nilainya  didapat nilai 1,96.

Contoh Perhitungan Estimasi Selang/Confidence Interval
Suatu penelitian tentang kadar Hb ibu hamil di Jakarta Barat dengan 100 sampel didapatkan HB sebesar 9,6 gr%. Simpangan baku di populasi 5 gr%. Dengan menggunakan 95% CI, maka kadar Hb ibu hamil di Jakarta Barat sebesar ?

Jawab :
Diketahui :
xbar = 9,6 gr %
n       = 100
σ       = 5 gr%
SE     = σ/√n = 5/ √100 = 0.5 gr%
CI      = 95% à  Z ½ = 1.96

Maka:
xbar – Z ½ α.SE  ≤ µ ≤  xbar + Z ½ α.SE
9.6 – (1.96 X 0.5) ≤ µ ≤ 9.6 + (1.96 X 0.5)
8.62 gr% ≤ µ ≤ 10.58 gr%

Kesimpulan/Interpretasi:
    95% CI, estimasi kadar Hb ibu hamil  di Jakarta Barat adalah antara  8.62 gr% sampai 10.58 gr%
•    Artinya : Kalau kita ambil berulang kali sampel yang besarnya 100 ibu hamil di Jakarta Barat, maka 95% mean sampel-sampel tersebut berada pada nilai 8.62 gr% sampai 10.58 gr%

Makna Confidence Interval
Peneliti mengakui bahwa dengan confidence Interval 90%, atau 95%, atau 99% maka rentang nilai mean yang didapat, kemungkinan mengandung/memuat nilai mean populasi. Diakui ada 10%, 5%, 1%, peluang di mana rentang nilai mean yang didapat kemungkinan tidak mengandung/memuat nilai mean populasi, Jika CI 95% à  = 5% = 0.05

CI dan Keakuratan Estimasi Nilai Mean Populasi
Semakin LEBAR rentang suatu nilai  Mean  sampel, MAKA Semakin TIDAK AKURAT nilai Mean Sampel itu mewakili/mencakup nilai Mean Populasi yang sesungguhnya. Semakin SEMPIT rentang suatu nilai  Mean Sampel, MAKA Semakin AKURAT nilai Mean Sampel itu mewakili/mencakup nilai Mean Populasi sesungguhnya.

Distribusi Student t
Ketika jumlah sampel tidak besar, dua aspek yang dapat berubah :
1)   Standard deviasi sampel (s) , yang tunduk pada variasi sampel, mungkin tidak dapat diandalkan untuk mengestimasi nilai standard deviasi populasi (σ)
2)   Ketika distribusi di populasi tidak normal maka distribusi sample dari mean mungkin juga tidak normal

·            Ketika jumlah sampel tidak besar, umumnya kurang dari 30,  sehingga Standard deviasi sampel (s) mungkin lemah untuk diandalkan  mengestimasi nilai standard deviasi populasi (σ), maka σ tidak diketahui
·            Oleh karena itu, distribusi sampel diasumsikan  berdistribusi seperti distribusi student t. Untuk menentukan nilai t diperlukan nilai degree of freedom (df) dan nilai.
·            SE = S/   √N  DF = N-1
·            Rumus umumnya menjadi :


Karakteristik Distribusi Student t
Diperkenalkan oleh W.S Gosset. Seperti pada distribusi normal, distribusi t adalah distribusi bersifat kontinu, berbentuk bell shape  dan simetris. Namun distribusi t lebih melebar dan ekornya lebih panjang √

Contoh:
Suatu survei kecil, diambil sampel 25 mahasiswa Fikes Uhamka secara random , diperoleh rata-rata kadar Hb nya adalah 9 gr% dan simpangan baku pada sampel adalah 7.7 gr%., maka berapa nilai rentang 95% CI?
Diketahui
X                = 9 gr%
n                 = 25
s                  = 7.7 gr%
SE              = s/n    = 7.7/ 25  = 1.54 gr%
CI               = 95%
                   = 5% = 0.05                                         t = 2.064
df               = 25 – 1 = 24

Nilai t = 2.064 di dapat dari tabel distribusi student t
Gunakan tabel distribusi t two tails
Jika menggunakan tabel distribusi t one tail maka nilai   harus dibagi 2
MAKA: Dihitung sbb:
X – t.SE  ≤ µ ≤  X + t.SE
9 – ( 2.064 x 1.54) ≤ µ ≤  9 + (2.064 x 1.54)
9 – 3,17 gr% ≤ µ ≤  9 + 3,17 gr%
5,83 gr%   ≤ µ ≤  28,53 gr%



Interpretasinya:
95% CI, diperkirakan Kadar Hb  mahasiswa Fikes Uhamka berada pada rentang 5,83gr% sampai 28,53 gr%

Estimasi Proporsi Satu Populasi
Digunakan untuk melakukan estimasi proporsi pada populasi.
Rumus untuk limit atas dan limit bawah:

Contoh :
Seorang peneliti ingin mengestimasi proporsi ibu hamil yang telah mendapatkan imuniasi TT. Diambil sampel sebanyak 100 orang ibu hamil, ternyata 60 orang ibu hamil tersebut telah mendapatkan imunisasi TT. Peneliti menggunakan derajat kepercayaan (CI) = 95%
Diketahui :
p   = 60/100 = 60%; q  = 100% - 60% = 40%
n = 100
Jawab:
p  + Z ½    = 60 + 1.96 x (60 x 40)/100
                                 = 69.6%
P - Z ½      = 60 – 1.96 x (60 x 40)/100
                                 = 50.4%
Interpretasi :
Dengan derajat kepercayaan 95%, interval estimasi ibu hamil yang telah mendapatkan imunisasi TT adalah antara 50.4% - 69.6%

Rentang interval dapat dipersempit dengan Cara :
Memperkecil CI : misalnya dari 95% menjadi 90%  à memperkecil CI berarti memperbesar presisi (artinya probabilitas nilai mean populasi berada pada rentang itu semakin besar)
Memperbesar jumlah sampel (n)
Meningkatkan ketelitian dlm  mengukur sehingga didapat varian sampel yang  kecil


























DAFTAR PUSTAKA

Sabri, Luknis dan Sutanto Priyo Hastono. 2006. Statistik Kesehatan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar